Search
Close this search box.

Pertanyaan Umum tentang Memberi Makan Siang dan Susu Gratis di Sekolah dan Pesantren, Serta Bantuan Gizi untuk Anak Balita dan Ibu Hamil

Berikut ini beberapa pertanyaan umum program 8 Hasil Terbaik Cepat Prabowo Gibran yang terkait dengan program makan siang gratis:

Mengapa program makan siang ini ditujukan untuk siswa di sekolah, santri, dan juga memberikan bantuan gizi kepada ibu hamil dan balita?

  1. Pertumbuhan anak terjadi selama 16 tahun pertama perkembangan anak, dengan impact terbesar dari pertumbuhan bayi sampai 1000 haripertama setelah kelahiran. Pemberian gizi mulai dari ibu hamil sampai selama sekolah adalah bagian yang sangat krusial dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan anak.
  2. Menciptakan generasi yang sehat, cerdas, terampil, memiliki keunggulan daya saing, serta produktivitas ekonomi yang tinggi guna mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
  3. Berkontribusi pada misi pemberantasan kemiskinan ekstrem dalam 2 tahun serta kemiskinan relatif <6% pada tahun 2029 dengan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga untuk pembiayaan anak.
  4. Menghasilkan dampak ekonomi berlipat secara langsung (immediate multiplier economic effect) sebesar 2-3x lipat untuk setiap Rupiah yang diinvestasikan dengan pemberdayaan UMKM, BUMDES, dan koperasi unit desa.
  5. Mengakselerasi laju pertumbuhan dan pemeretaan ekonomi dengan orientasi pembangungan ekonomi daerah, sehingga tercipta lapangan kerja baru di daerah-daerah non-urban, serta mengurangi laju urbanisasi secara alami.
  6. Mengurangi rasio ketimpangan gender dalam jangka panjang untuk perempuan, baik dari tingkat literasi, kesetaraan pendidikan, maupun tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate).
Baca Juga :   Jubir TKN Prabowo-Gibran: Makan Siang Gratis Solusi Konkret Ringankan Beban Keluarga Tak Mampu

Apa saja target atau performance indicator dari program makan siang dan susu gratis ini?

Program makan siang dan susu gratis:

  1. Menghilangkan kelaparan akut dan kronis, serta meningkatkan rata-rata pertumbuhan berat (0.37 kg / tahun) dan tinggi (0.54 cm/tahun) anak per tahun dibanding dengan rata-rata sebelum diadakan program makan siang gratis.
  2. Meningkatkan tingkat partisipasi anak dalam sistem sekolah dan pesantren sebesar 10%, serta meningkatkan rata-rata kehadiran siswa / santri sebesar 4-7 hari per tahun.
  3. Mengurangi rasio ketimpangan gender untuk anak-anak perempuan yang mengalami tingkat partisipasi edukasi lebih rendah, serta tingkat malnutrisi yang lebih tinggi dibanding dengan anak laki-laki.
Baca Juga :   Budiman Sudjatmiko: Ingin Keadilan Tanpa Mengoreksi Ketimpangan Itu Sama dengan Omon-Omon

Program bantuan gizi ibu hamil dan balita (1,000 HPK):

  1. Menurunkan rate stunting ke level <10% dalam 3-5 tahun.
  2. Mengurangi tingkat kematian balita (infant mortality rate) yang saat ini mencapai +/- 21 kematian per 1,000 angka kelahiran.

Bagaimana program makan siang ini akan dilaksanakan?

Dibentuknya sebuah badan nasional yang terpusat, yang berkoordinasi dengan badan tingkat provinsi dan kabupaten, dan di level pelaksanaannya akan memberdayakan BUMDES dan koperasi sebagai off-taker bagi produk-produk lokal, dengan dukungan dan pendampingan oleh BUMN dan BUMD.

Siapa yang akan mendapatkan keuntungan dari program makan siang ini?

Guna mempercepat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), penting bagi pemerintah untuk menyediakan makan siang dan susu secara gratis bagi seluruh siswa di sekolah, pesantren, dan anak balita, serta memberikan bantuan gizi kepada ibu hamil. Pemberian makan siang di institusi pendidikan dan bantuan gizi diharapkan memberikan manfaat bagi:

  1. Pra SD (Anak usia dini): 30 juta anak.
  2. SD: 24 juta murid.
  3. SMP: 9,8 juta murid.
  4. SMA dan SMK: 10,2 juta murid.
  5. Total Murid di Indonesia: 74,2 juta murid.
  6. Total santri di pesantren: 4,3 juta santri.
  7. Total ibu hamil: 4,4 juta ibu hamil.
  8. Total yang perlu dapat makan siang dan bantuan gizi: 82,9 juta orang.
Baca Juga :   Total 13 Pemimpin Negara Sudah Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto Atas Keunggulan di Pilpres

Hasil survey menunjukan lebih dari 50% anak SD tidak sarapan dan hal tersebut akan berdampak pada konsentrasi anak pada kegiatan belajar dan penurunan kemampuan matematika dan menghapal. Apakah program makan siang gratis dapat ditambahkan dengan program sarapan gratis?

Kita akan fokus terlebih dahulu untuk melaksanakan program makan siang gratis. Dengan kapasitas saat ini, menjalankan program makan siang gratis sudah merupakan prestasi dan akan menjadi langkah strategis dalam menjawab banyak permasalahan. (SENOPATI)

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga

20230629073855_DNF_9241

Oleh: Hamdan Hamedan “Sulit bagiku untuk konsentrasi belajar di kelas dengan perut yang lapar,” ujar Remaz, seorang murid kelas lima