Search
Close this search box.

Umar bin Khattab

Foto : jejakperadaban.com

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto] 

“Saya percaya pemimpin besar harus memiliki tiga hal: pemikiran yang cemerlang, fisik yang kuat, dan sikap yang teguh. Umar bin Khattab memiliki semua ini.

Namun, lebih dari segalanya, menurut saya Khalifah Umar inspirasional karena kemanusiaan yang ditunjukkan olehnya. Ia adalah seorang khalifah yang menolak semua kekayaan duniawi. Kebajikan bagi Umar bukan hanya bicara, itu adalah cara hidupnya.”

Seperti banyak pemimpin militer lainnya yang kisahnya saya ceritakan di dalam buku ini, Umar bin Khattab berasal dari latar belakang yang sederhana. Ia lahir di dataran dekat Mekah. Ia tumbuh besar merawat unta ayahnya.

Namun, seperti banyak pemimpin besar lainnya yang saya sebutkan, kepemimpinan Umar sudah menonjol sejak usia dini. Ia belajar membaca dan menulis, yang sangat jarang terjadi pada waktu itu. Dia memiliki fisik yang hebat, menguasai seni bela diri, gulat, dan menunggang kuda. Dia juga adalah seorang orator berbakat, seorang yang sering menjadi juru tengah dalam perselisihan antara suku-suku tetangga.

Baca Juga :   Prabowo Buka Nusantara Open 2023, Diikuti 16 Klub Sepak Bola U-17

Umar, bisa dikatakan, keras kepala. Ia menolak masuk Islam sampai usia 39 tahun. Namun, begitu ia memeluk agama Islam, Umar menjadi pengikut Nabi Muhammad yang sangat setia. Pada saat awal kaum Muslim dianiaya, dia menggunakan kekuatan fisik yang mengesankan untuk menghalangi mereka yang berkeinginan mendirikan dinding diskriminasi.

Lebih dari segalanya, Umar dikenang sebagai arsitek kekhalifahan yang terbentuk setelah Nabi Muhammad meninggal pada tahun 632 M. Umar lah yang paling bersikeras bahwa komunitas Muslim baiknya dipimpin oleh kaum Muhajir, penasihat terdekat Nabi dan pengikutnya.

Baca Juga :   George Washington

Umar menjadi khalifah ketiga. Karena sifatnya yang keras, dia awalnya tidak terlalu populer di kalangan anggota masyarakat yang lebih senior. Memang, dia lebih ditakuti daripada dicintai oleh masyarakat luas.

Dengan cepat, Umar mengubah persepsi itu. Menggunakan keterampilan pidatonya yang baik, ia secara bertahap memenangi hati rakyat. Dengan dukungan rakyat, ia berhasil memperluas kekhalifahan secara eksponensial. Di antara penaklukan Umar yang paling terkenal: Penaklukkan Persia dalam waktu kurang dari dua tahun.

Umar juga seorang ahli hukum yang hebat. Ia terkenal karena sifatnya yang saleh dan adil, dan inisiatifnya untuk memulai proses kodifikasi hukum Islam. Dia juga menerapkan kode etik yang ketat untuk pejabat negara, seperti melarang mereka menghasilkan uang dari bisnis sampingan. Ia menerapkan prinsip yang sama pada dirinya sendiri. Khalifah Umar menolak untuk mempromosikan siapa pun yang terkait dengannya ke posisi otoritas, bahkan walau mereka memenuhi syarat.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Apresiasi Partai Golkar: Kita Harus Belajar, Ilmunya Banyak

Saya sering mengatakan bahwa seorang  pemimpin besar harus memiliki tiga hal: pemikiran yang cemerlang, fisik yang kuat, dan sikap yang teguh. Umar bin Khattab memiliki semua ini.

Namun, lebih dari segalanya, menurut saya Khalifah Umar inspirasional karena kemanusiaan yang ditunjukkan olehnya. Ia adalah seorang Khalifah yang menolak semua kekayaan duniawi. Kebajikan bagi Umar bukan hanya bicara, itu adalah cara hidupnya.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga