Search
Close this search box.

Prabowo Subianto Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensi

Jakarta — Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan dirinya ingin pemerintahannya nanti berfokus pada pengentasan kemiskinan dengan langkah membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Oleh sebab itu, Prabowo optimistis dan bertekad pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen dalam lima tahun ke depan.

"Pada dasarnya, kita bisa menggenjot pertumbuhan kita sendiri, perkiraan saya dalam 5 tahun ke depan kita bisa mencapai pertumbuhan 8% mungkin lebih," ujar Prabowo dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Fairmont Hotel Jakarta, Selasa (5/3).

Baca Juga :   Prabowo akan Rangkul Semua Pihak Bila Terpilih jadi Presiden: Rakyat Menghendaki Kerukunan

Adapun, untuk mencapai target tersebut Prabowo ingin fokus pada pengentasan kemiskinan dengan menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan untuk rakyat Indonesia.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Confirmed as President-Elect, Expresses Gratitude to Media and Press: "A Vital Requirement for Democracy"

"Karena itu juga menjadi pedoman pemerintahan Indonesia selanjutnya, kami menginginkan pertumbuhan, tetapi kami ingin mengatasi kemiskinan, kami juga ingin menciptakan lapangan kerja," kata Prabowo

Baca Juga :   Talented Youth

Selain itu, negara dalam hal ini BUMN juga patut turut serta hadir berkontribusi dengan langkah strategi yang baik. Ia pun ingin pemerintahannya nanti dapat mengelola keputusan yang rasional dan efisien.

Baca Juga :   Prabowo Subianto: Thank You for NU's Commitment to Oversee and Support the Upcoming Government

"Dan yang sangat jelas, kita dorong efisiensi, kita dorong pengambilan keputusan rasional yang bisa mengedepankan perekonomian, kita harus laksanakan yang terbaik dan kita sangat optimis bisa melaksanakan hal itu," kata Prabowo. (SENOPATI)

Baca Juga :   Prabowo Subianto Assembles Legal Team After Constitutional Court Decision, Expresses Gratitude
Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga

IBUKOTA

By: Hamdan Hamedan* 67 years ago, Brazilian President Juscelino Kubitschek made a decision that was far from simple. He “boldly”