Jakarta – Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming semakin menguat di berbagai zona wilayah Indonesia. Survei ini melibatkan 1.300 responden yang tersebar di 34 provinsi pada rentang waktu 13-18 Desember 2023.
Menurut Arya Fernandes, Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, hasil survei tersebut menunjukkan dominasi pasangan Prabowo-Gibran di delapan zona, bahkan mengungguli basis yang sebelumnya dikuasai oleh calon lain.
Dalam penjelasannya, Arya menyatakan, “Bali-Nusra (Nusa Tenggara) ini sebenarnya basisnya Pak Ganjar, tapi mulai diambil oleh pasangan 02. Kalimantan juga begitu, kalau kita lihat di atas 50 persen ada beberapa yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi-Gorontalo, dan Maluku-Papua.”
Survei juga menunjukkan dukungan parpol yang konsisten, dimana Partai Gerindra terus memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran. Meskipun demikian, terdapat pemilih partai yang belum menunjukkan soliditas dalam mendukung pasangan calon.
Selain survei dari CSIS, lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil survei serupa yang menempatkan pasangan Prabowo-Gibran di urutan teratas dengan elektabilitas 46,7 persen.
Burhanuddin Muhtadi, Direktur Indikator Politik Indonesia, menjelaskan, “Tetapi kalau gagal dan harus diselesaikan ke putaran kedua, maka kelompok pemilih swing ini juga akan menentukan siapa yang menemani Prabowo-Gibran.”
Namun, terdapat ketidakpastian terkait hasil akhir Pilpres 2024 yang bisa berakhir dalam satu putaran atau dua putaran. Tantangan bagi pasangan calon terletak pada bagaimana mereka meraih dukungan lebih luas dari pemilih, termasuk pemilih swing yang menjadi variabel penting dalam menentukan hasil akhir Pilpres.
Sementara itu, dari pihak TIM 8-Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RjBPP), optimisme terus terpancar atas peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran.
Akhrom Saleh, Sekretaris Umum TIM 8-RjBPP, menyampaikan, “Ada beberapa wilayah yang masih kita perjuangkan. Sehingga hasilnya belum maksimal.”
Mereka optimis bahwa elektabilitas pasangan tersebut akan terus meningkat melalui kampanye kreatif dan program sosialisasi yang terencana. Fokus utama mereka adalah pada wilayah yang menjadi tantangan, seperti Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program kampanye rutin seperti bagi-bagi susu, buku, layanan kesehatan gratis, dan posko wifi gratis terus mereka lakukan untuk mendapatkan dukungan lebih luas.
Dengan elektabilitas yang tinggi, namun dengan ketidakpastian terkait pemilih swing yang bisa memengaruhi hasil akhir Pilpres 2024, tantangan bagi pasangan calon adalah bagaimana mereka bisa menggaet dukungan luas dari pemilih yang belum menentukan pilihan mereka. Jalan menuju Pilpres 2024 menjadi semakin menarik dengan dinamika yang terus berkembang dalam arus politik Indonesia. (SENOPATI)