Search
Close this search box.

Hal-hal yang Mempengaruhi Kepemimpinan Militer

Foto: hops.id

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Kebugaran Jasmani

Seorang pemimpin militer harus memiliki kebugaran fisik (physical fitness) yang tinggi. Ia harus mampu memimpin anak buahnya dengan contoh dan teladan. Seorang pemimpin militer tidak akan efektif apabila ia dalam keadaan tidak bugar. Yang jelas ia tidak dapat memimpin anak buah bila ia tidak di tengah atau bahkan di depan anak buah. Di samping itu, untuk menghadapi tekanan (stress) kehidupan, keprajuritan juga dibutuhkan daya tahan fisik yang menonjol.

Kehadiran Pada Waktu dan Tempat Yang Kritis

Sering para senior memberikan pelajaran bahwa seorang pemimpin harus selalu ada pada tempat dan saat yang paling kritis. Ini benar sekali karena kehadiran seorang pemimpin dapat menenangkan anak buah yang mungkin gusar oleh kondisi genting dan bahaya yang dihadapi. Seorang pemimpin militer juga dapat membaca dan membuat perkiraan langsung dengan melihat situasi dari dekat. Ia dengan cepat menangkap getaran hati anak buah di saat yang sangat kritis. Keputusan penting akan dapat diambil dengan cepat dan tepat. Dalam keadaan yang penuh kegentingan, perubahan sering datang cepat sekali. Sehingga, seorang pemimpin militer yang mengendalikan keadaan dari jauh seringkali ketinggalan dalam mengambil keputusan.

Baca Juga :   Jenderal George C. Marshall

Wawasan Ke Depan dan Kreativitas

Seorang pemimpin harus memiliki suatu wawasan yang luas jauh ke depan, sehingga ia akan dapat menerapkan kebijakan- kebijakan yang dapat memperbaiki keadaan hari ini agar tercapai kemajuan di hari esok. Untuk selalu mempertahankan sesuatu yang sudah berlaku tanpa kemampuan melihat hal-hal yang perlu diadakan perbaikan dan perubahan, akan menimbulkan kondisi mandek dan bahkan degenerasi serta kemerosotan.

Baca Juga :   Tantangan Strategis Bangsa: Tantangan Strategis Nasional [Ketidakadilan Ekonomi]

Seorang pemimpin harus kreatif dan dinamis. Kalau ia hanya menunggu petunjuk dan tidak mau mengambil inisiatif, maka organisasi yang dipimpinnya tidak akan dapat menyesuaikan dengan perkembangan situasi yang seringkali terjadi dengan sangat cepat. Pemimpin-pemimpin hebat dalam sejarah sering mampu muncul dengan pemecahan persoalan yang tidak terduga, mampu memberi jalan keluar dari kesulitan atau kemelut yang dihadapi oleh anak buahnya.

Cybernetics

Sebuah hukum yang dikenal dengan istilah cybernetics dengan bunyi “Bila engkau dalam hatimu merasa bahwa mungkin engkau akan kalah, sesungguhnya engkau sudah kalah.” Pelajaran: Jangan sekali-sekali berbisik di hatimu bahwa kau mungkin kalah. Anda harus punya semangat untuk berhasil. Will to win biasanya menghasilkan seorang winner.

Hukum Murphy

Salah satu hukum dalam kegiatan manusia dan organisasi yang penting untuk diketahui dan diperhatikan adalah hukum Murphy yang bunyinya sebagai berikut: “Jika suatu rencana ada kemungkinan terjadi kesalahan, biasanya akan terjadi kesalahan. If a plan might go wrong, it usually will go wrong.”

Baca Juga :   Contoh-contoh Pemimpin yang Tidak Benar, Contoh Keenam: Komandan Mengkorupsi Uang Makan Prajurit

Dalam kehidupan tentara akan sering dijumpai hukum Murphy, yang pelajarannya dalam bahasa nenek moyang kita yaitu “ojo kagetan” (jangan gampang kaget). Seorang pemimpin harus selalu siap untuk menghadapi keadaan bahkan yang paling buruk sekalipun.

Rasa Tanggung Jawab dan Dedikasi

Jarang akan kita temui seorang pemimpin militer berhasil yang kurang tanggung jawab dan tidak memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya. Apalagi pemimpin tersebut malas dan bisanya hanya perintah-perintah saja.

Anak buah akan cepat tahu apabila pimpinannya itu tidak memiliki rasa tanggung jawab dan malas, sehingga mereka justru akan lebih malas lagi.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga