Jakarta – Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendorong dana hibah pesantren yang diterapkan di Solo, dapat diadopsi secara nasional.
"Karena ini sudah jalan, otomatis harus kita nasionalkan programnya," ujar Gibran dalam sesi wawancara 'Info A1' di YouTube Kumparan, Kamis (7/12).
Gibran menjelaskan, dana hibah pesantren tersebut sudah dimasukkan ke dalam peraturan daerah (perda) di Solo. Hal ini bertujuan agar kualitas santri mampu terupgrade atau meningkat, mengikuti perkembangan zaman.
"Dana abadi pesantren sebenarnya kan di Solo ada perdanya. Perda hibah pesantren namanya," jelasnya.
"Kita kan memang harus dampingi pesantren. Tiap pesantren beda-beda (dana hibah), sih, tapi yang penting santrinya bisa lebih terupgrade," tambahnya.
Menurut Gibran, membicarakan tentang generasi emas yang terdiri dari milenial dan gen-Z, tidak boleh melupakan para santri. Ia mengatakan, santri harus bisa menjawab tantangan zaman, terlebih pada era revolusi industri 5.0 ini.
"Kalau sekarang ada revolusi industri 5.0, ya santrinya harus 5.0 juga. Santri kan pasti pintar mengaji, dakwah, mereka paling tidak harus mengerti perkembangan zaman juga," kata Gibran.
Ia menyebutkan, para santri saat ini juga bisa disiapkan untuk bisa berwirausaha, jago dengan IT, pemasaran digital hingga yang dapat mengembangkan pertanian, perkebunan maupun pertambangan.
"Harus jadi santri yang bisa berwirausaha, ngerti coding, programming, digital marketing, santri yang mungkin juga pintar di bidang perkebunan ataupun pertambangan, memanfaatkan teknologi AI," ungkap Gibran. (SENOPATI)
