Search
Close this search box.

Contoh-contoh Pemimpin yang Tidak Benar, Contoh Kedua: Komandan Memerintahkan Wakil untuk Mengambil Alih Tim.

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto] 

“Ada beberapa kasus contoh, perwira-perwira dan komandan-komandan yang tidak perlu dicontoh. Menurut saya mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak benar sebagai pemimpin. Saya ceritakan cerita-cerita ini bukan untuk menjelekkan orang, tapi agar kita tidak melakukan hal-hal seperti ini."

Di buku ini saya telah banyak berkisah tentang pemimpin-pemimpin yang saya kagumi, pemimpin-pemimpin dari Indonesia dan juga dari luar negeri. Tokoh-tokoh itu adalah pribadi-pribadi yang patut kita pelajari.

Baca Juga :   Global Strategic Challenges: Climate Change

Namun, ada juga beberapa kasus contoh, perwira-perwira dan komandan-komandan yang tidak perlu dicontoh. Menurut saya mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak benar sebagai pemimpin.

Baca Juga :   Mehmed II

Suatu saat terjadi suatu kontak tembak dengan musuh, kemudian seorang komandan pasukan memanggil wakilnya dan memerintahkan wakilnya, “Kamu [dia sebut nama wakil tersebut], rebut bukit di depan, atasi gangguan musuh.”

Baca Juga :   Pengantar Visi, Misi dan Program Calon Presiden dan Wakil Presiden

Wakil Komandan tim tersebut akhirnya mengambil alih tim dan melakukan serbuan, mengatasi musuh yang berada di bukit tersebut. Ini pun contoh kepemimpinan yang keliru. Seharusnya komandan tim tersebut yang memimpin serbuan, bukan wakilnya yang memimpin.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga