Jakarta – Pengamat sekaligus Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyebut debut Presiden RI Prabowo Subianto di KTT G20, Brasil berhasil pertegas posisi Indonesia jadi aktor utama diplomasi dunia.
“Debut Prabowo di KTT G20 Brasil 2024 menunjukkan bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo, berkomitmen untuk memainkan peran besar dalam menyelesaikan tantangan global. Ketahanan pangan, kemiskinan, perdamaian dunia, dan diplomasi ekonomi adalah isu-isu utama kebijakan luar negeri Indonesia,” kata Khairul kepada wartawan, Rabu (20/11).
“Dengan memanfaatkan realpolitic dan soft power, Prabowo memposisikan Indonesia sebagai aktor kunci di dunia yang semakin kompleks,” lanjutnya.
Lebih lanjut kata Fahmi, Prabowo membawa Indonesia tidak hanya mempresentasikan diri, tetapi juga untuk mengambil langkah strategis dalam menyelesaikan masalah besar yang mempengaruhi seluruh umat manusia.
Baik dalam pidatonya, maupun saat berjumpa dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan dalam perbincangan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia, Khairul menilai, Prabowo tidak hanya membahas isu domestik Indonesia, tetapi juga menawarkan solusi konkret untuk tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan perdamaian internasional.
“Indonesia berusaha memainkan peran lebih besar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dunia sambil tetap menjaga identitas dan kepentingan nasionalnya,” kata Khairul.
Khairul mengatakan langkah-langkah diplomatik yang diambil oleh Prabowo juga menggambarkan strategi pragmatis dan berani, yang tidak hanya mengedepankan kepentingan nasional Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada penyelesaian masalah global yang lebih besar. Indonesia, dengan kebijakan luar negeri yang tegas dan inklusif, dinilai siap menjadi kekuatan besar di dunia, membawa harapan bagi masa depan yang lebih damai dan sejahtera.
Namun, lanjutnya, keberhasilan Indonesia tidak hanya akan dinilai dari kontribusinya dalam forum internasional. Keberhasilan Indonesia akan bergantung pada konsistensinya dalam mengimplementasikan kebijakan yang adil, berkelanjutan, dan inklusif.
“Seperti pepatah Jawa, “Urip iku urup”, yang berarti hidup adalah untuk memberi cahaya, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari percakapan global, tetapi juga memberi cahaya bagi masa depan yang lebih baik bagi seluruh dunia,” ujar Khairul. (RR)