Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap putra putri terbaik bangsa Indonesia bisa berkontribusi dalam upaya mengentaskan kelaparan dan kemiskinan.
Ia juga optimistis Indonesia tidak hanya mampu swasembada pangan tapi juga bisa menjadi lumbung pangan dunia. Hal ini disampaikan Prabowo pada wisuda 425 mahasiswa Unhan RI program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/8).
“Sangat optimistis kita punya teknologi-teknologi yang sudah bisa kita pakai. Kita akan buat kejutan-kejutan, kita tidak hanya swasembada pangan tapi jadikan lumbung pangan dunia saudara-saudara,” kata Prabowo.
Prabowo juga berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya dan terjun di tengah masyarakat mulai dari desa, kabupaten, provinsi hingga nasional.
“Bawa ilmu, bawa teknologi, hilangkan kelaparan, hilangkan kemiskinan,” pesan Prabowo.
“Saya minta doktor-doktor, para insinyur, ahli-ahli cari bibit-bibit terbaik untuk pangan kita, benih terbaik untuk beras, jagung, singkong, bawang merah, bawang putih, kopi, karet, kelapa, ikan, dan ternak,” lanjutnya.
Menurutnya Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memberikan manfaat dan sumbangsih pemikirannya untuk kemajuan bangsa.
“Saudara perjuangannya di laboratorium dan para tentara-tentara ini membela negara tapi kamu yang mencari terobosan-terobosan untuk rakyat kita,” ucap Prabowo.
Di akhir amanatnya, Prabowo mengatakan dirinya sangat terkesan dengan moto yang dimiliki Universitas Pertahanan, “Praditia Wiratama Negara Bakti” yang memiliki arti Perwira utama yang cerdas, pintar, serta berani yang siap berbakti untuk negara dan bangsa.
“Moto yang sangat baik. Jangan tinggalkan moto itu, jadikan itu patokanmu. Kau harus jadi perwira utama cerdas pintar dan berani kau harus berbakti kepada negara dan bangsa. Setelah ini kau harus sungkem kepada orang tuamu ke para guru besar. Terima kasih,” ujar Prabowo.
Unhan RI saat ini memiliki 12 program studi Sarjana (S1) dan 7 program studi diploma (D3) yang difokuskan pada pengembangan kompetensi di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Kemhan RI juga menargetkan terciptanya perwira TNI berlatar belakang S2 dan S3 yang menguasai teknologi kritis, dalam menghadapi dinamika global yang terus berkembang dalam 4-5 tahun mendatang. (RR)
