Presiden Joko Widodo menyampaikan pada 7 Oktober 2023: "Tantangan ke depan itu bukan semakin ringan, tetapi semakin berat. Dunia sedang tidak baik-baik saja. Ada perang, perubahan iklim, krisis pangan."
Karena itu, dalam menyusun visi, misi, dan program periode 2024-2029, Prabowo dan Gibran mempertimbangkan tantangan strategis yang dihadapi oleh Bangsa dan Negara Indonesia.
Berikut adalah daftar tantangan strategis yang harus kita hadapi 5 tahun ke depan dan implikasinya:
TANTANGAN STRATEGIS | PENJELASAN DAN IMPLIKASI |
Perubahan Iklim | September 2023 adalah September terpanas dalam catatan sejarah bumi.
Perubahan iklim bisa menyebabkan kekeringan dan hujan ekstrem yang menurunkan produksi pangan, meningkatkan kerawanan pangan, meningkatkan harga pangan, serta mengancam keselamatan jiwa. |
Konflik Bersenjata di Ukraina dan Palestina | Konflik berkepanjangan di Ukraina dan di Palestina bisa meningkatkan harga pangan dan harga energi karena mengganggu kelancaran rantai pasok global. |
Potensi Konflik Bersenjata di Laut Natuna Utara | Rivalitas antara dua negara adikuasa atas Taiwan bisa mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan yang melewati Arus Lintas Laut Indonesia (mis. Selat Malaka) dan Laut Natuna Utara |
Perlambatan Ekonomi Global | Pelemahan ekonomi dan kemungkinan resesi negara-negara maju menekan laju permintaan produk ekspor Indonesia dan meningkatkan suku bunga acuan, sehingga memberikan tekanan pada Rupiah. |
Disrupsi Kecerdasan Buatan | Cepatnya kemajuan kecerdasan buatan dapat mengubah kebutuhan talenta di hampir semua industri dan memaksa peningkatan kemampuan tenaga kerja secara cepat. |
Ancaman Pandemi Baru | Meningkatnya suhu bumi membuka kemungkinan aktifnya kembali virus- virus dari masa lalu, yang dapat menyebabkan merebaknya pandemi baru untuk manusia, hewan, atau tumbuhan. |
Terbatasnya Waktu Bonus Demografi | Indonesia diprediksi hanya punya 13 tahun untuk keluar dari perangkap negara menengah (middle income trap) atau berisiko jadi negara yang tua sebelum kaya. |
Meningkatnya Populasi | Dibutuhkan tambahan 56% produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan 10 miliar populasi dunia di 2050, dengan kebutuhan luas lahan tambahan setara 2x dari luas negara India. Pemenuhan pangan untuk semua akan sangat menantang. |