Search
Close this search box.

SPPG Tambolaka NTT: Program MBG Buka Lapangan Kerja dan Libatkan Petani

Sumba Barat Daya, NTT — Di balik makan bergizi gratis yang kini disantap ratusan anak sekolah dan ibu hamil di Kabupaten Sumba Barat Daya, tersimpan gerak roda ekonomi lokal yang perlahan bangkit. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambolaka bukan hanya menyehatkan, tapi juga menghidupkan ekonomi para petani dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

Christian Chandralitya Reski Leteboro, Kepala SPPG Tambolaka, menyampaikan bahwa semua kebutuhan dapur dipasok dari wilayah sendiri. “Untuk bahan baku makanan kita, semuanya kita gunakan bahan baku makanan dari lokal. Artinya bahan baku makanan kita yang kita berikan sebagai menu di SPPG Tambolaka ini kita memenfaatkan petani lokal, juga peternak dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya,” ujarnya saat ditemui pekan ini.

Baca Juga :   Sidang Kabinet Perdana di IKN, Prabowo Subianto Hadir Sebagai Presiden Terpilih 2024-2029

Menurut Christian, langkah ini bukan hanya keputusan logistik, tetapi strategi pemberdayaan. “Sebisa mungkin memberdayakan di kecamatan kota, jika tidak bisa kita dapatkan di kecamatan kota, maka kita memanfaatkan di dalam kabupaten Sumba Barat Daya,” katanya. Ia mengakui masih ada tantangan, terutama dalam hal pasokan sayur dalam jumlah besar. Namun hal ini justru membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait untuk memotivasi petani agar lebih percaya diri menanam.

Pasarnya kini sudah jelas: dapur SPPG. “Karena pasarnya sudah jelas bahwa akan ada dapur SPPG, satuan pelayanan pemunduhan gizi, yang siap untuk menampung hasil tani atau hasil ternak dari penduduk lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya,” tambahnya.

Tak hanya petani dan peternak, dapur ini juga menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar. “Untuk SPPG kita sendiri, SDM kita itu 47 karyawan kita yang ada di Dapur SPPG Tambolaka semuanya dari penduduk lokal. Semuanya dari penduduk lokal, 47 karyawan, begitu pun dengan ahli gizi dan akuntan kita juga dari penduduk lokal,” kata Christian.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Beri Pesan ke Seluruh Instansi: Siapa yang Bandel, Saya akan Tindak!

Para pemasok bahan pokok seperti sayuran, telur, dan ayam juga berasal dari pengusaha lokal. Meskipun belum semua dapat memenuhi kebutuhan dalam skala besar, dapur SPPG tetap berkomitmen menjaga sirkulasi ekonomi tetap berada di dalam kabupaten.

Lebih jauh, Christian menyampaikan harapannya agar program MBG ini benar-benar mampu menjadi motor ekonomi desa. “Memang harapan kami dengan adanya program makan bergizi ini bisa membantu daerah untuk meningkatkan ekonomi terutama masyarakat,” katanya. Ia percaya, anggaran untuk MBG sebaiknya terus berputar di daerah. “Sehingga ekonomi yang ada di daerah tersebut dapat meningkat dan dapat menekan ekonomi yang mungkin kemarin masih tergolong dalam, mungkin ekstrim atau ekonomi kita masih cukup rendah atau masih kurang.”

Baca Juga :   Prabowo Subianto Reminds TNI-Polri Leaders: The People Demand High Dedication

Langkah ke depan pun sudah disusun. “Kita akan dampingi dan akan kita lakukan pendekatan juga dengan pihak-pihak terkait terutama Pemda… sehingga petani-petani tersebut dapat sesuai dengan harapan kita dari program ini bisa memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.

Di Sumba Barat Daya, program MBG bukan sekadar pemberian makan gratis. Ia menjadi kisah tentang gotong royong, dari tangan petani hingga dapur, dari dapur ke piring anak-anak dan ibu hamil—semua digerakkan oleh semangat lokal yang sederhana: saling bantu, saling kuatkan.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga