Search
Close this search box.

Prabowo Pemimpin Pemersatu Bangsa

Oleh: Mochamad Iriawan (Iwan Bule) Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra

PEMIMPIN Pemersatu Bangsa sangat tepat disematkan pada sosok calon Presiden RI ke-8, nomor urut 2, H. Prabowo Subianto, lantaran dirinya mampu membuat stabilitas negara tetap terjaga dan terkendali di Republik Indonesia ini.

Jika ditanya kira-kira sejak kapan Pak Prabowo menjadi sosok Pemersatu Bangsa?, ya sejak dirinya menyetujui permintaan Presiden Joko Widodo untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Tak sedikit cacian maupun makian tertuju kepada sosok Prabowo Subianto saat dirinya menerima pinangan dari Presiden Joko Widodo untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.

Mulai di cap sebagai pengkhianat, penjilat, haus kekuasaan hingga bullyan lainnya hadir dari berbagai kalangan menghantam pribadi Prabowo Subianto.

Ternyata, langkah sulit yang ditempuh Pak Prabowo Subianto kala itu sangat menentukan keberadaan serta kelangsungan negara ini hingga saat ini. Pilihannya untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 sangat tepat sehingga negara ini tidak terpecah belah, karena sebelumnya telah terbentuk kelompok ‘kampret’ dan ‘cebong’.

Baca Juga :   TKN Prabowo-Gibran Paparkan Kesuksesan Makan Siang Gratis Untuk Siswa di India Dan Sudan

Pak Prabowo Subianto mengakui kemenangan Pak Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2019 lalu, namun dirinya siap membantu pemerintah demi menjaga persatuan dan kesatuan. Tak banyak politisi yang mampu bersikap sebijaksana demikian.

Beliau mengorbankan dirinya yang kalah waktu itu, lalu masuk ke dalam kabinet. untuk apa?, untuk rakyat Indonesia yang sangat ia cintai.

Jikalau pada saat ini beliau tidak masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju, bisa dipastikan tidak akan ada Indonesia seperti saat ini yang kondusif.

Para pendukung Pak Prabowo dari semua kalangan, semuanya bersatu, guyub untuk membantu kepemimpinan di periode terakhir Pak Joko Widodo memimpin negeri ini, sehingga mampu dengan cepat bangkit dari pandemi Covid-19 yang sempat menggoyahkan dunia, tidak seperti kebanyakan negara lainnya yang masih terpuruk, sehingga Pak Prabowo telah memberikan tauladan yang sangat mengejutkan publik Indonesia.

Baca Juga :   Makan Siang Gratis: Amerika Serikat

Sikap yang pada akhirnya sangat dipahami sebagai upaya meminimalisir polarisasi ekstrim diantara rakyat indonesia paska Pemilu 2019 dan meski mengalami kekalahan, Pak Prabowo tetap mampu menjaga kehormatan dirinya dan perjuangan seluruh pendukungnya, Berdiri dengan kepala tetap tegak.

Sebagai seorang mantan Jenderal TNI AD dan kini tercatat sebagai Menteri Pertahanan di bawah pemerintahan Joko Widodo, Prabowo Subianto memiliki pengalaman dalam kepemimpinan serta tata kelola pemerintahan yang dapat menjadi nilai tambah saat nanti menjadi Presiden RI ke-8.

Sebagai seorang pemimpin, Pak Prabowo telah menunjukkan kemampuannya dalam mengambil inisiatif dan membuat keputusan yang tegas. Di bawah kepemimpinannya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Baca Juga :   Sepiring Makanan, Segelas Harapan

Ia juga dikenal sebagai seorang penggemar teknologi yang inovatif dan modern. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi Indonesia menjadi lebih maju dan modern, serta memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain diseluruh dunia.

Pak Prabowo tidak pernah memiliki musuh, meski beliau sering dikhianati, didzolimi mungkin sampai saat ini, namun dirinya tetap merangkul semuanya.

Saya tahu pada 1998, saya di lapangan. Saya waktu itu di Polda Metro Jaya, saya mengerti dan tahu betul siapa pelaku sebetulnya. Tapi sudahlah, kita tak perlu bicarakan lagi, namun yang jelas itu bukan sosok Prabowo Subianto. Beliau adalah korban. Saya bersaksi, saya melihat sendiri. Oleh sebab itu saya sayang kepada beliau, karena beliau orang yang tulus.

Prabowo Subianto merupakan figur yang rela berkorban untuk bangsa. Banyak kalangan menilainya sebagai sosok yang ikhlas dan legowo.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga

IBUKOTA

By: Hamdan Hamedan* 67 years ago, Brazilian President Juscelino Kubitschek made a decision that was far from simple. He “boldly”