Bogor — Bagi Muhammad Hasbi, bocah 12 tahun yang kini duduk di bangku Sekolah Rakyat, yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto, sekolah bukan sekadar tempat belajar. Sekolah adalah jalan untuk membalas cinta orang tua. Cita-citanya adalah ingin memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci.
“Yang paling utama itu mau naikin kedua orang tua naik haji. Terus sampai satu keluarga gitu maunya. Terus membahagiain. Sampai besar ya. Terus sama bikin bangga deh pokoknya,” kata Hasbi saat di ditemui di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Suweno Jl. SKB No. 3, Karadenan, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7).
Hasbi merupakan salah satu siswa yang diterima di Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis yang seluruhnya ditanggung negara untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Bagi Hasbi, keputusan bersekolah di sini adalah bentuk kelegaan bagi keluarganya.
“Seharusnya mengurangi beban orang tua, lagi juga enak, gratis. Gratis juga. Banyak temannya, jadi nambah teman,” ujarnya .
Ketika ditanya apa yang ingin ia pelajari di sekolah, Hasbi menjawab dengan semangat, “Banyak. Komputer, terus semua pelajaran pengen. Semua pelajaran gitu.” Namun ia mengaku paling menyukai pelajaran olahraga.
Meski terlihat ceria, Hasbi mengakui bahwa tidak semua pelajaran mudah baginya. “Pelajaran yang sulit ada nggak?” tanya pewawancara. “Ada. Bahasa Inggris, Sunda sama Arab,” jawabnya. Ia menyebut Bahasa Inggris sebagai pelajaran tersulit. “Susah banget ngapalinnya.”
Namun semangat Hasbi untuk belajar tak padam. Ia ingin menguasai bahasa Inggris agar bisa lebih maju. “Mau, biar bisa,” ujarnya singkat.
Cita-cita Hasbi tak muluk-muluk. “Apa aja yang penting sukses gitu,” katanya sambil tersenyum.
Hasbi juga menuturkan rasa terima kasihnya kepada Prabowo atas keberadaan Sekolah Rakyat yang membuatnya bisa kembali menimba ilmu.
“Terima kasih Pak Prabowo karena sudah ada Sekolah Rakyat ini. Jadi bisa semua anak-anak yang seperti Hasbi bisa sekolah. Terima kasih,” ucapnya sambil menunduk.