Jakarta – Litbang Kompas merilis hasil survei periode Juni 2024. Hasilnya, sepanjang masa kepemimpinan Jokowi-Amin, ekspresi kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah terbilang positif.
Bahkan hasil temuan Litbang Kompas, derajat kepuasan publik jelang berakhirnya pemerintahan justru tertinggi dibanding penilaian survei periode sebelumnya.
Tingginya derajat keyakinan kepada pemerintah dinilai menjadi modal besar bagi Prabowo-Gibran dalam menjalankan pemerintahan.
“Saat ini, tak kurang dari tiga perempat bagian responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Sekalipun terdapat beberapa catatan persoalan yang masih terbilang problematik, derajat kepercayaan yang terbangun pada pemerintah tetap tinggi,” tulis Litbang Kompas dalam artikel survei yang diterbitkan Sabtu (22/6) di Kompas.id.
Litbang Kompas menyebut bahwa berdasarkan hasil tersebut itulah publik meyakini penilaian dan tuntutan semacam itu diharapkan akan terjadi pada pemerintahan baru.
Dari temuan Litbang Kompas, sebanyak 83,6% publik yakin jika pemerintahan Prabowo-Gibran akan meninggikan martabat negara di mata internasional.
Adapun 83,6% yakin pemerintahan baru tersebut akan memperkuat pertahanan negara, 67,6% yakin terhadap peningkatan nilai tambah pengolahan hasil alam (hilirisasi), 68,5% yakin terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi negara, 62,4% yakin terhadap penambahan lapangan kerja baru, 69% terhadap realisasi kedaulatan pangan (swasembada).
57,3 % yakin terhadap realisasi program makan bergizi gratis, 72,4% yakin terhadap penyelesaian pembangunan IKN, dan 64,8% yakin terhadap pemberantasan korupsi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Mei-2 Juni 2024. 51,1%. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian kurang lebih 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei tersebut dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).