Search
Close this search box.

Karakter Prabowo Di Dalam dan Luar Negeri

Heboh di luar negeri, Prabowo bersedia ditemui oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Apakah Prabowo jadi tidak disukai Vladimir Putin dan pendukung Rusia? tidak, karena fitrah manusia ingin hidup damai. Dunia tahu, Putin dan Xi Jinping lebih mendengarkan kata Prabowo ketimbang Joe Bidden.

Heboh di dalam negeri, jauh banget sebelum Pilpres, Prabowo terus berkomunikasi, bahkan mendatangi mereka yang pernah menjatuhkan dan melukainya. Apakah Prabowo tidak khawatir ditinggalkan pendukung fanatiknya? Prabowo menjawab “dendam itu tidak ada gunanya, saya tidak punya dendam”.

Baca Juga :   Prof Mahfud: Program Makan Siang Prabowo Gibran Pakai Barang Impor

Prabowo sama saja di dalam dan luar negeri, apa adanya, bicara dari hatinya dengan bahasa Indonesia dan asing yang sama baiknya. China, Amerika serta aliansinya pun memahami peringatan Prabowo tentang bahaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Prabowo mengatakan “Nasionalisme, patriotisme, kepentingan nasional harus dibarengi dengan rasa kemanusiaan.”

Di dalam negeri, Prabowo punya hubungan sangat baik dengan seluruh mantan Presiden. Prabowo meminta dirinya tidak diperlakukan berlebihan. “Saya kurang nyaman dieluh-eluhkan, karena ada jutaan pahlawan tanpa nama yang lebih berjasa dari saya”, kata Prabowo.

Baca Juga :   Free Lunch: A Lifeline for Many

Di luar negeri, Prabowo diterima oleh negara mana pun. Padahal mereka tahu, kalau Prabowo menilai beberapa negara barat menerapkan “standart ganda” terhadap Palestina. Tapi mereka tetap menghormati Prabowo, karena pendirian Prabowo sangat kokoh, Prabowo ingin negara Palestina dan negara Israel itu eksis dan hidup bertetangga dengan bahagia. Two-state solution. Prabowo yakin bahwa Islam, Kristen, Yahudi, Katolik, Zoroaster, Hindu, Buddha, Konghucu dan lain-lain pasti bisa hidup berdampingan.

Baca Juga :   IBUKOTA

Keluar, Prabowo mendorong perdamaian dunia, ke dalam, ia menjaga persatuan. Lahir dari pasangan beda agama, membuat Prabowo benar-benar mampu mengoperasional perbedaan sebagai kekuatan.

Prabowo tidak ditakuti, karena selama ini, orang bebas menyebutnya si pincang, si bodoh, dan lain-lain. Namun Prabowo disegani, sebab ia berhasil melewati berbagai ujian keikhlasan.

Oleh: Hariqo Wibawa Satria M.HI, Direktur Eksekutif Komunikonten, Alumnus Pascasarjana Jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga