Search
Close this search box.

Imam Besar Istiqlal Sebut Makan Bergizi Gratis Program Islami dan Religius

Jakarta — Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar menyatakan dukungan terhadap gagasan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, yaitu makan bergizi gratis bagi siswa-siswi di sekolah.

Ia optimistis kebijakan ini dapat membantu banyak rakyat Indonesia, bukan hanya para siswa tetapi juga para orang tua.

“Orang tua nanti akan dibantu dengan program seperti ini. Kita sangat berharap bahwa kualitas anak-anak didik kita setelah menjalani fase pemberian gizi itu pasti kita akan panen manusia-manusia yang berkualitas, cerdas,” jelasnya.

Baca Juga :   After Talks with Prabowo Subianto, Malaysia Ready to Send Peacekeepers to Gaza

Ia merinci bahwa pertumbuhan sendiri dapat dibagi menjadi beberapa tahapan penting, pertama yaitu oral stage di umur antara 0-1 tahun, anal stage antara 2-3 tahun, phallic stage antara 3-5 tahun, latency stage antara 5 tahun sampai pubertas, dan genital stage yaitu masa puber hingga dewasa.

“Bagaimana kita bisa berharap generasi cerdas kalau gizi pada masa pertumbuhan, phallic stage, minus dari yang diperlukan,” ujarnya.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Receives the ‘Zayed Medal’ from MBZ

Nasaruddin pun yakin kebijakan makan bergizi gratis untuk siswa ini akan membuat SDM rakyat Indonesia semakin cerdas.

“Dengan program ini InsyaAllah kita sangat berhitung ke depan pasti kualitas Indonesia ya warga negaranya akan semakin cerdas, selamat kepada Pak Prabowo membuat suatu program yang sangat Islami sangat religius,” jelasnya.

Sebagai catatan, salah satu hadist pemberian makan bergizi kepada orang yang kelaparan ada dalam HR. Al-Hakim.

“Barangsiapa yang kenyang sedangkan tetangganya kelaparan, maka dia bukanlah dari golonganku.” (HR. Al-Hakim)

Baca Juga :   Dari Prancis Hingga Rusia, Catatan Perjalanan Prabowo Subianto Bertemu Para Pemimpin Dunia

Pada jaman Rasulullah SAW juga terdapat kisah “Suffah” yang dimaknai sebagai suatu tempat di masjid Nabawi yang dihuni oleh para kaum muhajirin yakni yang belum memiliki pekerjaan dan kehidupan yang layak di Madinah.

Rasulullah SAW kemudian mengutus para sahabat-sahabatnya untuk mengantarkan makanan bergizi kepada para penghuni di Suffah.

Adapun, makanan-makanan yang disajikan pada zaman itu terdiri dari bahan-bahan alami seperti roti, kurma, daging, dan susu. (RR)

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga