Search
Close this search box.

Gibran Ternyata Jarang Bahas Politik dengan Jokowi dan Kaesang

JAKARTA – Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka blak-blakan terkait obrolannya saat bertemu dengan sang ayah Presiden Joko Widodo dan adik Kaesang Pangarep. Dalam sesi wawancara dengan tim A1, Gibran mengaku jarang membahas politik saat bertemu dengan Jokowi dan Kaesang. Gibran mengaku tak ada yang spesial saat bertemu dengan Presiden RI yang juga ayahnya sendiri Jokowi.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Fokus Persiapkan Diri Lanjutkan Jokowi: Saya Merasa Benar-benar Disiapkan Beliau

“Nggak ada yang spesial. Nggak bahas politik juga. Kita jarang bahas politik,” tutur Gibran dalam sesi wawancara 'Info A1' di YouTube Kumparan, Rabu(6/12).

Gibran juga mengatakan, terakhir bertemu dengan sang ayah hanya berlangsung sebentar. “Ya setengah jam,” ujar suami dari Selvi Ananda ini

Bahkan, Gibran juga mengaku jarang bertemu dengan sang adik yang saat ini menjadi orang nomor satu di PSI. “Jarang banget ketemu (Kaesang),” ujar Gibran.

Baca Juga :   Prabowo Sapa Para Nelayan di Pesisir Pantai Cilincing Jakarta Utara

Putra sulung Presiden Jokowi ini malah berseloroh sempat mencari sang adik di kantornya PSI. Namun, saat ingin bertemu Kaesang di PSI, sang adik justru tidak ada.

“Saya ke kantor PSI orangnya nggak ada. Sayang-kan. Terakhir ketemu ya itu sebelum pengambilan nomor di KPU,” tutur ayah dari Jan Ethes ini.

Baca Juga :   Surat Perdana Menteri Inggris atas Terpilihnya Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto 🇮🇩🇬🇧

Padahal, ketiganya saat ini sama-sama terjun di dunia politik. Gibran Rakabuming Raka, putra pertama Presiden Joko Widodo, adalah Calon Wakil Presiden mendamping Prabowo Subianto, saat ini masih menjabat Walikota Solo. Sang adik, Kaesang Pangarep sendiri berkiprah di partai politik dengan menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (SENOPATI)

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga

Our Difficult Choices and Struggles

By: Prabowo Subianto, excerpted from “National Transformation Strategy: Towards a Golden Indonesia 2045,” pages 223-227, fourth softcover edition. For me,