Apa urgensi pendirian BPI Danantara?
Ekonomi Indonesia telah berhasil tumbuh konsisten di angka 5% Year on Year (YoY).
Walaupun tumbuh 5% sudah cukup baik dibandingkan rata-rata dunia, ekonomi Indonesia harus tumbuh lebih cepat agar Indonesia mencapai status negara maju dan tidak terjebak dalam perangkap negara menengah atau middle income trap.
UU RPJPN 2025-2045 menargetkan pertumbuhan rata-rata 6% s/d 7% agar Indonesia bisa jadi negara maju sebelum 2045. Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan 8% pada tahun 2029 atau lebih cepat.
Untuk tumbuh 8%, Kementerian Investasi menghitung Indonesia butuh investasi Rp. 13.000 trilliun (sekitar USD 810 milyar) di tahun 2025-2029.
BPI Danantara sebagai sovereign wealth fund hadir untuk mendanai sebagian proyek-proyek strategis yang menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi Indonesia.
Apa arti status negara maju bagi rakyat kebanyakan?
Untuk tahun 2025, status negara maju diberikan ke negara-negara yang pendapatan per kapitanya melebihi USD 14.005, sekitar Rp. 224 juta per tahun atau Rp. 18,6 juta per bulan.
Status negara maju adalah aktualisasi dari poin kedua tujuan kita bernegara di UUD 1945: “Memajukan kesejahteraan umum.”
Presiden Prabowo sendiri dalam Visi Misi beliau mendefinisikan negara maju adalah ketika “semua rakyat Indonesia memiliki pekerjaan yang layak. Semua anak-anak bisa sekolah dan menuntut ilmu terbaik dengan lancar.
Semua kebutuhan pokok terpenuhi dengan harga-harga terjangkau. Semua petani bisa tersenyum karena harga jual produk mereka bagus.
Semua buruh bisa tidur tenang karena menerima penghasilan cukup. Semua guru tekun mencerdaskan bangsa dan hidupnya dijamin pemerintah.
Semua polisi, jaksa, prajurit, perawat, dokter, pelayan masyarakat berjuang dengan gaji yang layak dan keadaan hidup yang baik. Semua pasien mendapatkan pelayanan terbaik di RS.”
Proyek apa saja yang akan didanai oleh Danantara?
Peluang besar Indonesia ada di hilirisasi sumber daya alam (SDA). Saat ini kita masih banyak menjual SDA kita ke luar negeri dalam bentuk mentah.
Padahal, nilai tambah yang dihasilkan jika kita mengolah dulu SDA kita di dalam negeri sangat besar. Nikel misalkan, jika diolah jadi baterai mobil, akan berikan nilai tambah 67x dibandingkan dijual mentah.
Pada 16 Maret 2025, CEO BPI Danantara Rosan menjelaskan Danantara akan membiayai proyek-proyek yang:
– Sudah dikaji dengan matang
– Memiliki multiplier (dampak ekonomi) tinggi
– Menciptakan banyak lapangan kerja baru
– Memenuhi kebutuhan ekspor
Apa relevasi Danantara untuk rakyat kebanyakan?
Untuk mencapai status negara maju, rakyat Indonesia harus bisa bekerja di lapangan kerja berkualitas. Lapangan kerja dengan gaji tinggi.
Danantara akan mempercepat pendanaan proyek-proyek hilirisasi SDA, swasembada energi dan pangan yang akan membuka jutaan lapangan kerja berkualitas baru.
Dalam waktu dekat, target Danantara adalah membuka 8 juta lapangan kerja baru yang terdiri dari lapangan kerja:
– Perencanaan proyek (BED, FEED)
– Pembangunan proyek (EPC)
– Operasional proyek
Sebagai contoh, proyek-proyek hilirisasi nikel menjadi baterai akan ciptakan 180.000 lapangan kerja baru.
Proyek-proyek hilirisasi tembaga menjadi bahan baku industri elektronika seperti kabel listrik akan ciptakan 150.000 lapangan kerja baru.
Proyek-proyek hilirisasi bauksit menjadi panel surya dan komponen otomotif akan ciptakan 229.000 lapangan kerja baru.
Selain proyek-proyek hilirisasi pertambangan, Danantara juga akan membiayai proyek-proyek hilirisasi perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Bagaimana rakyat kebanyakan bisa mempersiapkan diri untuk lapangan kerja baru berkualitas yang diciptakan oleh investasi Danantara?
Lapangan kerja yang diciptakan oleh Danantara terbagi dalam tiga fase pekerjaan:
– Perencanaan proyek (BED, FEED)
– Pembangunan proyek (EPC)
– Operasional proyek
Dan terbagi dalam delapan industri utama:
– Mineral
– Batu bara
– Minyak bumi
– Gas bumi
– Perkebunan
– Kelautan
– Perikanan
– Kehutanan
Untuk menangkap peluang lapangan kerja baru berkualitas hasil investasi Danantara, masyarakat perlu memiliki skill terkait baik melalui pendidikan formal dan/atau non-formal.
Bagi yang masih duduk di kursi SMP dan SMA, perlu penguatan di bidang STEM (sains, teknologi, engineering dan matematika) dan kemampuan berbahasa asing.
Bagaimana kita bisa memastikan manajemen Danantara bebas benturan kepentingan?
UU 1/2025 tentang BUMN dan PP Danantara tegas melarang pengelolaan Danantara oleh politisi.
Ketiga pengurus BP Danantara: CEO Rosan, CIO Pandu dan COO Doni adalah profesional dengan rekam jejak sangat baik di bidang investasi dan pengelolaan perusahaan.
Bagaimana Danantara bisa untung kalau banyak korupsi terjadi di BUMN?
Adalah benar Danantara tidak akan bisa penuhi potensinya jika korupsi merajarela. Karena itu Presiden Prabowo full speed dan pasang badan untuk ungkap dan habisi korupsi di BUMN.
Setelah belajar seluk beluk Pertamina sebagai Komut, Dirut Pertamina yang baru Simon Aloysius Mantiri langsung bertindak bersih-bersih.
Tanpa keberanian Dirut baru dan APH yang didukung Presiden, mungkin saja korupsi Pertamina hampir Rp. 1.000 triliun masih berlanjut sampai sekarang.
Baru 140 hari kerja, dengan backing Presiden Prabowo, APH berhasil ungkap tidak hanya korupsi Pertamina, tapi juga korupsi LPEI (Rp. 11 triliun), korupsi ANTAM (Rp. 1 triliun), korupsi Duta Palma (Rp. 78 triliun) dll.
Apakah Danantara akan menggunakan uang nasabah di bank-bank BUMN?
Uang yang dikelola Danantara hanyalah dividen keuntungan BUMN dan tambahan modal dari negara. Dividen ini dibayarkan sekali per tahun.
Danantara tidak menyentuh uang-uang nasabah di bank-bank BUMN sama sekali.
Bagaimana pengawasan BPI Danantara?
Danantara diawasi dan bisa diperiksa oleh BPK dan APH, selain dilakukan pengawasan oleh Dewan Pengawas. Selengkapnya mengenai pengawasan dan governance Danantara bisa dibaca dalam PP 10 / 2025.