Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Strategi Transformasi Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045]
Saudaraku, banyak yang saya sampaikan di buku ini memang pahit. Karena itu, saya membangun Partai GERINDRA, suatu partai politik yang adalah partai massa, tapi dipimpin oleh kader-kader yang punya ideologi.
Ideologi apa? Ideologi GERINDRA adalah 17 Agustus 1945, Undang-undang Dasar '45, dan Pancasila sebagai jaminan kerukunan dan persatuan bangsa.
Partai GERINDRA berdiri untuk memberi harapan kepada rakyat kita. Partai GERINDRA berdiri untuk melarang usaha- usaha untuk membuat bangsa Indonesia terus miskin.
Partai GERINDRA memang didirikan begitu di luar akal, begitu cepat, dalam hanya beberapa minggu saja, tetapi bisa dapat kepercayaan begitu banyak rakyat. Saya percaya ini karena Partai GERINDRA memang ingin memberi suatu pilihan lain pada bangsa kita.
Jangan sampai bangsa dan negara, dan masyarakat yang kita cintai dibuat agar terus menjadi bangsa miskin. Bangsa pelayan, bangsa tukang sapu, bangsa kacung, bangsa pinjam- pinjam, bangsa minta-minta. Bangsa yang tidak punya tabungan, bangsa yang anak mudanya tidak punya harapan.
Partai GERINDRA didirikan untuk jadikan Indonesia kembali milik rakyat Indonesia.
Partai GERINDRA menolak anggapan bahwa bangsa Indonesia bangsa yang miskin. Bangsa Indonesia bukan bangsa miskin. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kekayaannya mengalir terus ke luar negeri.
Saya menulis buku ini, dan saya berbicara di berbagai kesempatan untuk memberi pencerahan bukan untuk memberi janji palsu. Saya berdiri di panggung demokrasi, karena saya percaya kita harus kembali ke Pancasila, kembali ke Undang-undang Dasar '45.
Seperti yang sudah saya jelaskan di buku ini, saya percaya di dalam Undang-undang Dasar '45 itu sebetulnya letak daripada rumus kebangkitan bangsa Indonesia.
Benar yang dikatakan Bung Karno. Bangsa kita harus punya keberanian. Hanya rakyat yang berani mempertahankan hartanya sendiri, kekayaannya sendiri, hanya rakyat itulah yang akan mendapat kemakmuran.
Jika saudara sudah menjadi anggota dari partai lain, atau tidak bisa berpartisipasi dalam politik karena masih aktif sebagai anggota TNI/POLRI, tidak apa. Mari kita bekerja keras saling bahu-membahu, saling isi-mengisi, saling membangun komunikasi. Saya percaya dan selalu katakan, Partai GERINDRA harus bersahabat dengan semua kekuatan merah putih di seluruh Indonesia. Saya percaya di semua partai banyak orang baik, orang baik yang berjiwa patriot dan cinta tanah air.
Kita harus galang komunikasi, bangun persahabatan, dan kita pada saatnya harus wujudkan suatu bukti yang nyata untuk rakyat kita.
Perjuangan kita tidak semata-semata cari kursi pemilihan. Kursi di dewan, kursi di kabupaten, kursi gubernur, kursi wali kota, kursi Menteri, kursi Presiden, itu semua penting, karena dengan kita mendapat kepercayaan di pemerintahan, baru kita bisa wujudkan cita-cita kita. Tapi, jangan fokus dan berpikiran hanya ke situ. Harus lebih dari itu.
Bersama atau tidak bersama Partai GERINDRA, kita semua yang hatinya merah putih harus menjadi kekuatan ekonomi dan kekuatan sosial. Kita harus hadir di kehidupan rakyat. Hadir di sawah-sawah. Hadir di lembah-lembah. Hadir di desa-desa. Hadir di daerah-daerah kumuh.
Kita harus bela orang-orang yang sedang susah. Kalau tidak bisa bantu banyak orang, bantu sedikit dulu. Kalau sedikit pun tidak bisa bantu, bantu satu orang.
Kalau satu orang pun kau tidak bisa bantu, minimal saudara didik rakyat sekitarmu, sadarkan mereka bahwa bangsa Indonesia harus kembali berdiri di atas kaki kita sendiri. Jangan mau kita jadi bangsa pesuruh. Jangan mau terus- menerus kita dipermalukan di mana-mana.
Sekaranglah saatnya saudara menjadi guru di tengah rakyat. Bangkitkanlah kesadaran rakyat bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, manakala kaum itu tidak mau mengubah nasibnya sendiri.
Saya minta, bagi saudara-saudara yang ingin berjuang bersama saya dalam memperjuangkan dan membela nilai- nilai kebaikan, nilai-nilai membela Indonesia, nilai-nilai membangun Indonesia yang benar, yang baik, untuk anak dan cucu kita. Bagi saudara-saudara yang ada di golongan ini, marilah terus kita berjuang dalam kekompakan dan kebersamaan. Marilah kita menilai, dari hari ke hari, apa pun yang kita lakukan harus selalu di atas landasan konstutitusi kita, tidak boleh menggunakan kekerasan.
Saya tidak tahu, dari semua yang membaca buku ini, berapa dari antara saudara yang mau berjuang bersama saya. Atau, bagi saudara yang hanya mau melihat dari pinggir, saya pun tidak masalah.
Terima kasih, saudara telah meluangkan waktu untuk membaca pikiran-pikiran saya. Jika setelah membaca buku ini saudara memutuskan untuk bergabung dengan perjuangan saya, saya ucapkan terima kasih atas bergabungnya saudara.
Percayalah, selama saudara memandang saya kawan, saya akan menjadi kawanmu. Saya akan berjuang bersamamu. Saya akan setia kepada saudara, karena saya yakin, saudara setia kepada rakyat Indonesia. Saudara setia kepada bangsa Indonesia dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Semoga Tuhan Maha Besar senantiasa merestui perjuangan kita, dan semoga kita selalu kuat, iman kita kuat, keyakinan kita kuat, keberanian kita kuat untuk cinta dan bela tanah air kita sehingga setidaknya cita-cita Para Pendiri Bangsa dapat terwujud di 100 tahun kemerdekaan Indonesia tahun 2045.
Jangan sekali-sekali kita lupa sejarah kita. Bahwa kita berasal dari bangsa yang berani. Bangsa yang tidak takluk dengan siapa pun. Bangsa yang punya kehormatan. Bangsa yang punya cita-cita. Bangsa yang ingin hidup seperti bangsa- bangsa lain.
Itu adalah perjuangan, impian dan tekad saya. Impian ini hanya bisa jadi kenyataan kalau kita konsekuen laksanakan Ekonomi Pancasila dan program-program pembangunan yang tepat.
Kita harus berani dan bisa mengamankan dan menyelamatkan kekayaan bangsa Indonesia. Kalau kita tidak berani dan tidak mampu menghentikan mengalirnya kekayaan kita ke luar negeri, negara kita tidak mungkin jadi negara sejahtera.
Kita harus berani dan bisa mewujudkan demokrasi yang benar-benar dari dan untuk rakyat, agar siapapun yang terpilih dalam proses demokrasi memiliki kemampuan membuat kebijakan-kebijakan terbaik untuk Indonesia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera. Shalom. Om santi, santi, santi om. Namo buddhaya.
Merdeka!