Search
Close this search box.

Akbar The Great

Foto: ownguru.com

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto] 

“Akbar yang Agung adalah seorang pemimpin militer yang jenius. Ia merupakan seorang inovator dalam penggunaan benteng dan gajah perang. Dia juga mengirim utusan untuk mendapatkan persenjataan terbaik yang tersedia di Eropa dan Kekaisaran Ottoman, termasuk matchlocks. Keunggulan persenjataan adalah kuncinya untuk menguasai benua India.”

Akbar yang Agung adalah kaisar Mughal ketiga dari anak benua India, yang memerintah pada paruh kedua abad 16. Dia lahir ketika ayahnya, kaisar kedua, dipaksa ke pengasingan dekat daerah yang sekarang adalah Afghanistan. Ayahnya meninggal di tengah perang untuk merebut kembali takhta Mughal. Akbar yang saat itu berumur 14 tahun menjadi penerus di usia sangat muda.

Baca Juga :   Raden Panji Muhammad Nur

Karena Akbar tidak siap menjalankan tanggung jawab besar seperti itu, seorang bupati memerintahkan serangan balik Mughal atas nama Akbar. Namun pada usia 18 tahun Akbar mengambil kendali penuh atas kampanye militer Mughal. Ia menunjukkan keberanian kepemimpinan dengan menebas harimau dengan pedangnya.

Dalam waktu yang relatif singkat, Akbar merebut kekuasaan seluruh dataran India, dan melakukan ekspansi kekuasaan ke area yang sekarang Pakistan. Pada 1581, ia juga melebarkan kekuasaan ke arah barat laut, area yang sekarang Afghanistan. Ketika anak buahnya enggan berperang karena cuaca dingin, ia membujuk mereka dengan membayar delapan bulan gaji di depan.

Akbar akhirnya berhasil memperluas kerajaannya dari Afghanistan ke Bangladesh, dan memberi dirinya julukan “Yang Agung”. Beberapa keberhasilan ini dicapainya dengan tipu muslihat. Kepala suku setempat membelot ke membela Akbar dengan diberi gelar mulia. Ia juga terlibat dalam aliansi perkawinan untuk mempersatukan daerah kekuasaan.

Baca Juga :   Kepemimpinan Jenderal Besar TNI (Purn) H.M. Soeharto

Selain piawai dalam berstrategi, Akbar adalah seorang pemimpin militer jenius. Ia merupakan seorang inovator dalam penggunaan benteng dan gajah perang. Dia juga mengirim utusan untuk mendapatkan persenjataan terbaik yang tersedia di Eropa dan Kekaisaran Ottoman, termasuk matchlocks. Keunggulan persenjataan adalah kuncinya untuk menguasai benua India.

Setelah menguasai teritori yang luas, Akbar memimpin kerajaan sekuler yang menjaga pluralisme dan toleransi. Toleransi ini mungkin dipengaruhi oleh masa mudanya: meskipun penganut Sunni, ia memiliki banyak guru – baik dari Sunni maupun Syiah. Ia mengeliminasi pajak diskriminatif pada non-Muslim dan mengadopsi beberapa kebiasaan Hindu, seperti merayakan Diwali dan menahan diri dari makan daging sapi.

Baca Juga :   Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Selain itu, ia memberlakukan banyak reformasi sosial yang visioner. Misalnya, ia mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan para janda untuk menikah lagi. Ia juga menaikkan usia pernikahan, mungkin mengingat pernikahan pertamanya yang terjadi pada saat ia berusia 14 tahun.

Akbar juga melakukan banyak hal untuk memajukan seni dan budaya. Dikatakan bahwa orang-orang suci dari banyak agama, serta penyair dan pengrajin dari seluruh dunia, berbondong-bondong ke istananya untuk berdiskusi. Dan meski buta huruf, dia menyukai sastra dan membangun perpustakaan besar lebih dari 24.000 volume. Karena berbagai alasan inilah, dalam pikiran saya membuat Akbar benar seorang pemimpin hebat.

 

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga