Search
Close this search box.

Fondasi Indonesia Maju: Potensi Negara Indonesia [Cadangan Sumber Daya Alam]

Foto: detik.com

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Strategi Transformasi Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045]

Potensi Negara Indonesia

Saya mengikuti proses politik, karena hanya melalui politik kita bisa mengubah keadaan dengan signifikan. Politik bagi saya adalah keinginan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Itu arti yang baik dari politik. Keinginan memperbaiki kehidupan rakyat.

Walaupun kita menghadapi banyak kesulitan, saya melihat Indonesia masih ada harapan. Kekayaan alam kita begitu luar biasa. Kita juga punya modal populasi muda produktif yang mayoritas. Lokasi kita sangat strategis. Pasar dalam negeri kita sangat besar. Dengan manajemen potensi yang tepat, saya percaya kita bisa wujudkan cita-cita para pendiri bangsa kita. Indonesia yang kuat, maju, dan makmur.

Cadangan Sumber Daya Alam

Bangsa kita diberi kekayaan luar biasa oleh Allah SWT. Sebagai contoh, kita punya cukup banyak air untuk produksi makanan kita sendiri. Tanpa air yang cukup tidak mungkin kita bisa produksi 30 juta ton lebih beras untuk makan kita sehari- hari. Tanpa air yang cukup kita tidak bisa produksi cabai, gula, daging, sayuran, dan bahan-bahan pokok lainnya.

Walau demikian, jika tidak dikelola dengan baik, air yang cukup ini bisa jadi tidak cukup di beberapa daerah, atau berlebihan di daerah lain. Karena itu pemerintah harus dan telah bangun waduk-waduk, kanal-kanal, saluran-saluran, agar semua yang perlu air bisa mendapatkan air. Selain untuk minum dan untuk keperluan pertanian, peternakan, perikanan, air juga bisa kita manfaatkan untuk pembangkit listrik. Bahkan saya dapat data dari ahli-ahli di Kemenkomarves, potensi pembangkitan listrik dari air dan sumber energi terbarukan mencapai 437 Giga Watt (GW).

Baca Juga :   Pejuang Nasional Thomas Matulessy

Sebagai perbandingan, saat ini total seluruh pembangkit listrik di Indonesia adalah 81 GW. 437 GW adalah 5x lebih besar. Ini artinya kalau kita mau dan kita bisa mengaturnya, seluruh kebutuhan listrik kita bisa dari sumber energi terbarukan. Selain itu, menurut para ahli ekonomi dan ahli listrik, setiap pertumbuhan ekonomi 1% butuh tambahan listrik 1,1%. Artinya potensi sumber daya listrik kita dari energi terbarukan sebenarnya cukup untuk mendukung ekonomi kita tumbuh hingga 5x dari angka sekarang.

Selain air, kita juga punya cadangan mineral di dalam bumi Indonesia yang luar biasa. Kita punya timah, bauksit, tembaga, dan berbagai mineral lainnya. Bahkan sebagian dari cadangan mineral kita adalah yang terbesar di dunia. Cadangan nikel kita terbesar di dunia. Cadangan timah kita terbesar ke-2 dunia. Cadangan bauksit kita terbesar ke-6 dunia. Cadangan tembaga kita terbesar ke- 7 dunia.

Baca Juga :   Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

Jika kita kelola cadangan mineral kita dengan baik, kita bisa mendapatkan penerimaan negara yang signifikan. Penerimaan itu bisa digunakan untuk program-program kesejahteraan sosial. Misalkan, sejak 1 Januari 2020, Presiden Jokowi telah larang ekspor nikel mentah atau bahan baku. Kalau diolah di dalam negeri, pendapatan kita dari nikel bisa naik 67x dari menjual nikel mentah.

Di tahun 2014, ekspor nikel dan produk turunan nikel negara kita hanya $ 2,9 miliar atau sekitar Rp. 43 triliun. Tahun lalu, tahun 2022, ekspor produk turunan nikel kita sudah $ 34,2 miliar atau setara Rp. 513 triliun. Karena kebijakan tepat Presiden Jokowi, penghasilan negara kita dari nikel sudah naik 11x. Padahal ini belum seberapa. Saya akan paparkan detailnya di bab tentang kebijakan kita ke depan.

Tapi soal potensi sumber daya alam dan hilirisasi ini saya ingat, saya pernah diskusi dengan Presiden Jokowi, beliau bilang ke saya: “Menhan, kalau kita tidak hilirisasi, tidak mungkin kita jadi negara maju. Tidak mungkin kita jadi negara makmur”.

Baca Juga :   Fondasi Indonesia Maju: Fondasi Ekonomi dari Presiden Joko Widodo [Capaian Ekonomi]

Ini kita baru bicara nikel. Dari bauksit kita juga bisa olah dan produksi alumina. Alumina bisa jadi aluminium, dan dari aluminium kita bisa produksi mobil, motor, panel surya dan lain- lain. Nilai tambahnya jauh lebih besar dari kita jual mentah.

Selain cadangan mineral, kita juga punya potensi produksi pertanian dan perikanan yang besar. Ahli-ahli di Kementerian Kelautan dan Perikanan menghitung kita punya potensi produksi perikanan tangkap lestari 12 juta ton per tahun. Dengan laut Indonesia yang luas, kita juga punya potensi produksi budidaya laut 50 juta ton per tahun.

Saat ini konsumsi protein rakyat Indonesia 62 gram per kapita per hari. Artinya kalau ada 280 juta penduduk Indonesia, dan dikali 365 hari, bangsa kita butuh protein 6,3 juta ton per tahun. Dari potensi perikanan tangkap saja harusnya sudah bisa terpenuhi. Harusnya dengan potensi protein seperti ini, bangsa kita tidak kekurangan protein. Harusnya tidak ada anak gagal tumbuh atau stunting di negeri ini.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga

Foto: historycollection.com

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto] “Marsekal Gebhard

Foto: warhistoryonline.com

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto] Arthur Wellesley