Jakarta – Persaingan Pilpres 2024 semakin memanas dengan hasil survei terbaru dari Center for Political Communication Studies (CPCS) dan Indikator Publik Nasional yang menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin dalam elektabilitas.
Survei Indikator Publik Nasional, yang melibatkan 1.670 responden dari 3 hingga 11 Desember 2023, mengungkapkan dominasi Prabowo-Gibran dengan perolehan suara mencapai 50,2%. Peneliti senior Indikator Publik Nasional, Ike Sihotang, meramalkan keberhasilan pasangan ini dalam mempertahankan posisi unggulnya menjelang hari pencoblosan yang tinggal kurang dari dua bulan.
“Hampir pasti dalam waktu tersisa sampai hari H pencoblosan, Paslon nomor urut 2 akan memeroleh angka di atas 50,0% sehingga akan keluar sebagai pemenang dalam satu putaran saja,” kata Ike dalam pemaparannya via daring, Sabtu (23/12/2023).
Ike juga menyoroti serangan narasi terhadap paslon nomor urut 2 terkait dukungan terhadap program-program Jokowi. Meskipun terjadi, Ike menyatakan bahwa hal ini tidak berpengaruh signifikan pada elektabilitas Prabowo-Gibran.
Hasil survei CPCS juga memvalidasi dominasi pasangan ini dengan elektabilitas yang meningkat dari 50,3% menjadi 51,7%. Hatta Binhudi, peneliti senior CPCS, menegaskan bahwa pesaing mereka, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, masih terpaut jauh di belakang.
Masa kampanye yang tersisa menjadi momentum krusial. Survei-survei ini memberikan indikasi bahwa Pilpres 2024 kemungkinan besar akan selesai dalam satu putaran saja.
“Serangan terhadap paslon nomor urut 2 dengan narasi kontinuitas pembangunan Jokowi terlihat cenderung dilakukan oleh dua paslon lain. Namun, kelihatannya tidak efektif dalam menaikkan dukungan elektoral,” tambah Ike.
Dengan Prabowo-Gibran mendominasi survei elektabilitas dari berbagai lembaga, pertarungan menuju 14 Februari 2024 akan semakin menarik untuk disaksikan.
Survei-survei ini merupakan refleksi pada waktu tertentu dan dinamika politik dapat berubah. Namun, saat ini, dominasi Prabowo-Gibran dalam elektabilitas menjadi sorotan utama dalam Pilpres 2024 yang semakin memanas. (SENOPATI)