Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto menyambuthangat kedatangan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam (PKV) Tô Lâm beserta delegasi Vietnam di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3) sore.
Tô Lâm beserta rombongan dikawal oleh tujuh motoris menuju Istana Merdeka dari Mandirin Oriental Hotel.
Tô Lâm dan delegasi Vietnam tiba pada pukul 16:30 WIB dan disambut meriah sapaan 240 siswa-siswi Indonesia yang berbaris rapi dan melambaikan tangan memegang bendera negara Indonesia dan Vietnam.
Tak hanya itu, nampak sejumlah 661 pasukan paspampres berbusana adat dan personel tiga matra TNI (AD, AU, AL) turut menyambut To Lam dan delegasi.
Prabowo bahkan menyambut sejak Tô Lâm turun dari kendaraannya dan keduanya berjabat tangan dengan hangat.
Keduanya kemudian berjalan bersama dan upacara penyambutan dibuka dengan menggaungkan lagu kebangsaan Vietnam dan Indonesia.
Selanjutnya, keduanya melakukan inspeksi pasukan dan menyapa para pasukan upacara dan siswa-siswi Indonesia yang berada di lokasi .
Pertemuan bilateral antara Indonesia-Vietnam ini bertepatan dengan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
“Indonesia dan Vietnam telah menjalin kemitraan sejak 1955 yang dibangun di atas fondasi yang kuat yang didirikan oleh Presiden Anda Ho Vho Minh dan Presiden Sukarno dari Indonesia,” tutur Prabowo.
Prabowo menganggap pertemuan kali ini menjadi momentum yang sangat baik untuk semakin berkomitmen menguatkan hubungan kerja sama yang akan menguntungkan kedua negara.
“Tahun ini adalah momentum yang sangat baik untuk meningkatkan hubungan kita ke tingkat yang lebih tinggi, ke tingkat mitra strategis yang komprehensif,” kata Prabowo.
Turut hadir dalam upacara penyambutan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Sosialis Vietnam Denny Abdi. (RR)