Search
Close this search box.

61,4 persen Indikator SDGs Nasional Tercapai: Komitmen Indonesia untuk tidak Meninggalkan Siapa pun

Jakarta, 18 Juli 2025 — Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan sekadar janji, melainkan komitmen nyata yang terus diwujudkan. Dalam Voluntary National Review (VNR) keempat yang disampaikan pada forum High-Level Political Forum (HLPF) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Indonesia memaparkan bahwa 61,4 persen dari total indikator SDGs nasional telah berhasil dicapai.

Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju Agenda 2030, sekaligus mencerminkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi mercusuar pembangunan berkelanjutan di kawasan dan dunia.

Baca Juga :   Prabowo Finalizes CEPA with EU, Indonesia Set to See Surge in New Jobs

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyampaikan bahwa capaian ini tidak terlepas dari kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan—pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan komunitas lokal.

“Yang membedakan Indonesia adalah komitmen menyeluruh terhadap prinsip No One Left Behind. Kami memastikan bahwa setiap langkah pembangunan menyentuh semua lapisan masyarakat, tanpa kecuali,” ujar Rachmat.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui sejumlah terobosan kebijakan: integrasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan ketepatan intervensi, pembentukan 61 SDG Center di berbagai perguruan tinggi, serta pelaksanaan audit SDGs secara berkala oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Baca Juga :   Ziarah ke Makam Habib Ali Kwitang, Prabowo Subianto Ungkap Hubungan Kekerabatan Keluarga

Indonesia juga menampilkan keberhasilan-keberhasilan nyata dari akar rumput: desa-desa yang mengubah sampah menjadi energi, petani yang mengadopsi pertanian regeneratif, hingga program pemberdayaan perempuan yang berhasil memutus rantai kemiskinan.

Dalam konteks krisis global dan ketimpangan sosial yang masih terjadi, keberhasilan Indonesia mencapai lebih dari separuh indikator SDGs menjadi sinyal positif bahwa pembangunan inklusif adalah sesuatu yang mungkin—dan sedang berlangsung.

Baca Juga :   Prabowo Subianto: Economic Development Success Depends on Domestic Business Environment

Rachmat menambahkan, “Ini bukan akhir. Justru menjadi dorongan agar kita bekerja lebih cepat, lebih solid, dan lebih berdampak. Masih ada tantangan, tetapi kita tidak akan berhenti.”

Pemerintah mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus mengawal dan mempercepat agenda SDGs sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. Dengan kolaborasi yang kuat dan semangat persatuan, Indonesia dapat membuktikan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal dalam pembangunan.

Prabowo-Subianto-icon-bulet

Artikel Terkait

Baca Juga